About Me

Saturday, January 10, 2015

Sejauh mana kekuatan itu hadir?

Pernah merasa berada pada tingkat yang paling menyenangkan?
Waktu yang sesungguhnya amatlah langka terulang kembali, tapi bukan kebahagiaan yang kamu rasakan kala waktu itu terjadi... dan kamu baru merasakannya saat semua telah berlalu dan menjadi kenangan, ya hanya kenangan. Seandainya kamu tau kalau saat itu adalah saat yang akan kamu rindukan pasti kamu tidak ingin waktu itu cepat berlalu. Saat kamu berada pada titik yang paling menyedihkan... ya menyedihkan bahkan tidak pernah kamu bayangkan bahwa saat itu benar - benar mampu membuat hati mu terpekik hebat dan meneteskan air mata yang teramat sangat. Saat kamu benar - benar merasa takut akan semua kenyataan yang harus kamu hadapi kedepan. Saat setiap hal yang kamu lakukan membuat kamu berada pada jurang kesalahan dan penuh tanggung jawab yang belum tentu kamu mampu untuk menanggungnya dan menjaganya. Dan di saat yang sama orang yang dulunya berada di sisimu mereka juga sibuk dengan semua tanggung jawab yang mereka emban kedepannya. Kamu sendiri.. sendiri.. dalam sepi dan ketidak hadiran ketenangan setiap detik dan hari - hari yang kamu lalui.

Pernahkah kamu merasa pada posisi yang aku ceritakan diatas? Apakah kamu menganggap aku ini rakus akan kebahagiaan? Tidak sebenarnya bukan itu.. aku hanya tidak ingin merasakan kesedihan. Aku benci kesedihan, kamu tentu faham apa yang aku maksud bukan? Seharusnya iya, setiap makna yang tergantung dalam kata - kata yang aku lontarkan tadi benar - benar dari hati. Hati yang entah bagaimana sekarang bentuknya. Wajarkah rasa takut yang berlebihan ini ada disini? Rasa yang sangat nyata dan menenangkan aku merindukannya. Sangat merindukan ketenangan dan tanpa kesalahan fatal. Aku ingin mengambil keputusan yang benar - benar tepat. Bisakah? Mampukah?

Aku ingin kamu tau kalau aku bisa lebih baik dari sebelumnya... tapi bagaimana caranya? aku benci tangisan yang setiap hari ada dan hadir menyelimuti hidupku. Aku tau bagaimana cara bahagia yaitu dengan cara bersyukur bukan? Tapi bagaimana caranya aku benar - benar tidak tahu... aku bodoh? iya memang aku merasa sangat bodoh saat semua bisa dan aku tidak mampu melakukanya. Keadaan yang dulu berbalik 360 derajat. Akankan aku mendapatkan kebahagiaan yang dulu aku impikan dan sampai kini aku tetap mendambakannya? Menatap terjangan ombak yang menggulung lautan dengan berbisik menghancurkannya?
Kurasa itu adalah perumpamaan yang benar - benar tepat.

Aku tidak pernah mengerti bagaimana cara untuk menghentikan semua ini, mengembalikan ini menjadi suatu hal yang menenangkan :') Aku bukan lemah... tapi aku tidak tahu caranya menjadi kuat...