About Me

Tuesday, November 26, 2013

My Lovely

Ibu....
Apa pernah ibu tanya apa yang aku rasa saat melihat ibu lelah? Mendengar keluhan ibu setiap harinya, itu membuat aku sedih bu. Tapi aku bingung mau membantu apa. Aku hanya bisa belajar dan belajar. Aku belum bisa membantu ibu. Aku tidak mampu fokus untuk banyak hal bu. Mungkin ibu fikir aku malas, apa yang aku kerjakan kurang dan apa ibu tau perjuanganku meraih semua itu?

Ayah....
Apa ayah tau apa yang aku rasakan setiap ayah membentakku sewaktu aku berbuat salah? Aku sedih yah. Aku ingin ayah tau seberapa besar keinginan di dalam hati ini untuk membantu ayah. Aku bingung yah, aku hanya ingin ayah bangga dengan apa yang aku kerjakan dan raih. Tapi aku tidak tau bagaimana cara membuat ayah mengerti akan semua ini :''(

Ibu Ayah...
Aku selalu menempatkan kebahagiaan kalian di urutan pertama di setiap doaku setelah sholat.
Aku berusaha mencari cara bagaimana cara membuat kalian merasa bahagia.
Sering aku menjawab saat Ibu marahi
Sering aku menjawab saat Ayah marahi
Sering aku berbohong
Sering aku menyusahkan kalian
Sering aku menambah beban fikiran kalian
Aku tau Ibu dan Ayah lelah
Maafkan aku :(
Tapi sungguh.... aku sangat menyayangi kalian :') 

Seandainya aku mampu membuat kalian bahagia.
Menggantikan setiap beban berat yang kalian alami.
Memberikan apa yang kalian butuhkan.
Menjadi anak seperti yang kalian impikan.
Jika itu semua telah aku capai, matipun aku rela.

Aku ingin mengungkapkan impian besarku kepada kalian
Aku ingin kalian tau kalau aku bingung
Aku ingin kalian mendengarkan
Tapi aku tidak mampu untuk menyampaikan itu semua

Aku hanya bisa marah dan menangis.
Maafkan aku Ibu, Maafkan aku Ayah
Maaf karena aku bukan anak yang baik dan membanggakan
Jangan tinggalin Nia sampai Nia berhasil
Nia mohon....



Monday, November 25, 2013

Sedikit dari Hati

Seandainya dia tau apa yang sebenarnya aku fikirkan.... pasti aku bisa lebih tenang.
Seandainya dia tau seberapa besar HARAPAN yang aku miliki sejak hari itu.
Seandainya dia tau apa makna dari kata yang sering dia katakan.
Seandainya dia tau akan semua itu.....

Aku memang tidak pernah menunjukan hal yang ingin aku sampaikan.
Aku juga tidak pernah memperlihatkan 'harapan' itu.
Aku hanya ingin melihat kesungguhanmu.
Tanpa aku berikan petunjuk dan arahan, mengenai apa yang aku inginkan.
Cobalah artikan setiap makna dari kata - kata yang aku ucapkan di awal.

Mungkin baginya itu hanya sekedar kata belaka.
Mungkin untuknya itu hanya ucapan semu.
Mungkin dia hanya mengganggap aku lelucon.

APA KAMU TAU YANG AKU MAKSUD DENGAN SERIUS?

 




Hak atau Kewajiban?


“PEMILU” Apa yang terlintas di pikiran masyarakat mengenai kata itu? Banyak yang mengatakan Pemilu adalah cara kita (rakyat) untuk memberikan suara dalam pemilihan wakil rakyat. Sebentar lagi di tahun 2014 Indonesia akan menyelenggarakan Pemilu untuk memilih wakil rakyat, presiden, dan wakil presiden.
Dalam pemilu, setiap warga Negara berhak menggunakan haknya untuk memilih dan dipilih. Yang dimaksud dengan hak dipilih bahwa setiap warga Negara memiliki hak yang sama untuk dipilih menjadi wakil rakyat, presiden, maupun wakil presiden. Dilihat dari kenyataan yang ada, dari tahun ke tahun jumlah calon wakil rakyat semakin meningkat.
Hal ini menunjukan minat masyarakat untuk berpartisipasi menjadi calon wakil rakyat semakin besar. Kebebasan untuk dipilih tertera dalam UU No. 39/1999 tentang HAM, yaitu di pasal 43 yang menyatakan: “Setiap warga negara berhak dipilih dan memilih dalam Pemilu”.

Adapun pesyaratan untuk mencalonkan diri menjadi calon wakil rakyat adalah sebagai berikut :
1. Telah berumur 21 (dua puluh satu) tahun atau lebih.
2. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
3. Bertempat tinggal di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
4. Cakap berbicara, membaca, dan menulis dalam bahasa Indonesia.
5. Berpendidikan paling rendah tamat sekolah menengah atas, madrasah aliyah, sekolah menengah kejuruan, madrasah aliyah kejuruan, atau pendidikan lain yang sederajat.
6. Setia kepada Pancasila sebagai dasar negara, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945.
7. Tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih.
8. Sehat jasmani dan rohani.
9. Terdaftar sebagai pemilih.
10. Bersedia bekerja penuh waktu.
11. Mengundurkan diri sebagai kepala daerah, wakil kepala daerah, pegawai negeri sipil, anggota Tentara Nasional Indonesia, anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia, direksi, komisaris, dewan pengawas dan karyawan pada badan usaha milik negara dan/atau badan usaha milik daerah atau badan lain yang anggarannya bersumber dari keuangan negara, yang dinyatakan dengan surat pengunduran diri yang tidak dapat ditarik kembali.
12. Bersedia untuk tidak berpraktik sebagai akuntan publik, advokat/pengacara, notaris, pejabat pembuat akta tanah (PPAT), atau tidak melakukan pekerjaan penyedia barang dan jasa yang berhubungan dengan keuangan negara serta pekerjaan lain yang dapat menimbulkan konflik kepentingan dengan tugas, wewenang, dan hak sebagai anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Bersedia untuk tidak merangkap jabatan sebagai pejabat negara lainnya, direksi, komisaris, dewan pengawas dan karyawan pada badan usaha milik negara dan/atau badan usaha milik daerah serta badan lain yang anggarannya bersumber dari keuangan negara.
13. Menjadi anggota partai politik peserta Pemilu.
14. Dicalonkan hanya di 1 (satu) lembaga perwakilan; dan
15. Dicalonkan hanya di 1 (satu) daerah pemilihan.

Banyak faktor yang menyebabkan meningkatnya jumlah calon wakil rakyat, jika dilihat dari sisi positifnya mungkin salah satu alasanya untuk membenahi secara langsung tatanan pemerintahan yang kurang “apik” salah satunya adalah banyaknya kasus korupsi yang belakangan sering terjadi, namun jika dilihat dari sisi negatifnya apakah para calon wakil rakyat ini benar – benar mangetahui seberapa besar tanggung jawab mereka terhadap bangsa dan negara ketika mereka telah terpilih menjadi wakil rakyat? Baiklah, sekarang kita tetap harus berpikir positif dalam kondisi apapun.

Hak rakyat untuk memilih dalam Pemilu, apakah masyarakat harus memakai hak pilihnya pada saat Pemilu? Ada yang pernah mengatakan seperti ini, “ Jika Anda tidak menggunakan hak pilih pada saat Pemilu, maka Anda tidak berhak untuk berkomentar atas kinerja pemerintahan 5 tahun kedepan.” Apakah ada kata atau kalimat yang rancu? Memilih itu kewajiban atau hak rakyat? Sudah jelas tercantum dalam UU tentang Pemilu yaitu UU No.10/2008, disebutkan di pasal 19 ayat 1 yang berbunyi: “WNI yang pada hari pemungutan suara telah berumur 17 tahun atau lebih atau sudah/pernah kawin mempunyai hak memilih.” Memilih dalam Pemilihan Umum itu adalah hak warga Negara. Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 yang diamandemen tahun 1999-2002, juga mencantumkan hal senada. Dalam pasal 28 E disebutkan: “Pemilu dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil setiap lima tahun sekali.”

Jadi, apakah kesimpulannya rakyat memiliki kebebasan untuk menggunakan hak pilihnya atau tidak dalam Pemilu? Memang benar. Namun, kita lihat dari akar permasalahannya. Rakyat tidak akan pernah ‘golput’ (tidak menggunakan hak memilih) jika calon – calon wakil rakyat itu sendiri mampu meyakinkan masyarakat. Rakyat tentu melihat kondisi yang ada sekarang. Mungkin dengan kondisi ini masyarakat merasa kecewa, sehingga menganggap siapapun yang akan menjadi wakil rakyat akan berprilaku sama dengan yang terlebih dahulu.

Lalu apa yang sebenarnya harus dibenahi? Seandainya kita benar - benar berpikir dari akar permasalahan, ternyata ini semua dikarenakan karakter masyarakat yang ‘kurang baik’. Seandainya ada makna tersirat dari kata “bebas dipilih” rakyat yang akan mencalonkan diri menjadi calon wakil rakyat tidak boleh memiliki sifat tamak, harus jujur, dan benar – benar mampu bekerja untuk rakyat. Masyarakat membutuhkan aksi nyata dari wakil rakyat dan pemimpin.

 Tentu rakyat sangat merindukan sosok pemimpin yang benar – benar mengayomi mereka. Pemikiran rakyat mengenai keraguan akan adanya pemimpin yang baik di Indonesia tentu bukan tanpa alasan. Pemikiran tersebut akan berpengaruh terhadap pelaksanaan pemilu, akankah masyarakat memakai hak pilihnya?
Itu semua kembali kepada para calon wakil rakyat untuk meyakinkan rakyat bahwa merekalah yang mampu membuat perubahan di Indonesia ke arah yang jauh lebih baik. Kita semua tentu berharap akan lahir pemimpin yang sebenarnya dibutuhkan di Negara kita tercinta Indonesia.

Monday, November 11, 2013

Berhenti Mengeluh... dan Selesaikan Semuanya :)

Apakah kamu merasa bahwa kamu adalah manusia yang tidak beruntung?

Apakah kamu merasa bahwa Allah tidak pernah membantumu?

Apakahkah kamu merasa tersiksa dengan kehidupanmu?

Jika jawabannya tidak. Bagus.
Jika jawabannya iya. Salah.

Cobalah berfikir bahwa kehidupan ini bukanlah beban, dan coba lihat semua hal yang terjadi dari sisi positifnya. Seperti yang sedang aku alami. Aku bukanlah remaja yang terlepas dari kata ‘stress’. Aku memiliki keluarga yang sering berbeda pendapat, aku memiliki teman – teman yang terkadang menyebalkan, banyak tugas dari sekolah yang harus aku selesaikan, belum lagi tahun depan aku akan menghadapi berbagai macam ujian dari sekolah. Tapi…. Buat apa kita mengeluh akan semua itu? Seperti halnya matematika jika kita hadapi soal demi soal tentu akan selesai, walaupun jawaban kita salah tapi kita sudah mencoba dan pastinya kita akan tahu jawaban yang benar. Karena bisa atau tidak kita mengerjakan soal matematika itu, kita akan tetap dihadapi oleh soal itu.

Apakah kalian mengerti maksud perumpaan yang aku buat itu? Hahaha
Jadi…. Maksudnya adalah, sesulit apapun permasalahan yang kita miliki, kita akan dan pasti menghadapinya. Yang membedakan adalah bagaimana cara kita menyelesaikan masalah tersebut. Ada yang menunda sehingga semakin banyak dan menumpuk bahkan akan menimbulkan masalah baru. Ada juga yang acuh tak acuh terhadap permasalahannya, dengan cara – cara negative mereka meluapkan semuanya. Tapi, kenapa tidak kita coba hadapi dengan hal – hal yang sederhana? Pasti kita tahu cara untuk menyelesaikan masalah yang kita harus hadapi, karena Tuhan tidak akan pernah memberikan cobaan yang melebihi batas kemampuan hambanya. Betul?

Jadi, cobalah untuk tidak memperbesar masalah. Cobalah untuk menyelesaikannya dan jangan mengeluh berlebihan. Dan yang paling penting untuk diingat. Berfikirlah masih banyak orang di luarsana yang memiliki permasalahan yang jauh lebih rumit di bandingkan masalah yang kita hadapi.

Semangat dan tetap tersenyum. Jika kita gagal teruslah berusaha lagi. Jangan pernah anggap bahwa diri kita tidak mampu. Tapi berfikir bahwa kita mampu dan kita bisa menghadapi apapun cobaan yang Tuhan berikan.

Dan kunci utama untuk bertahan adalah usaha dan doa.
Tanpa usaha lo ga bisa, dan lo ga kuat tanpa doa!
Manjjadda wa jadda… Allahuakbar :) 

Friday, November 8, 2013

Keras Kepala

Mungkin kamu tidak pernah sadar, ketika sahabatmu tidak merasa nyaman terhadap beberapa sikap dan sifatmu. Tapi sahabatmu berusaha mengerti dan sabar, dan itu hanya untuk menjaga hubungan persahabatan kalian. Mereka selalu mengalah, dan mengalah. Tapi apa kamu tidak sadar kalau sering mereka merasa tidak dihargai. Kamu sering sekali tidak konsisten dengan apa yang kamu ucapkan. Kamu memanfaatkan kepercayaan mereka, dan akhirnya membuat mereka kecewa. Tapi apa? Justru mereka yang meminta maaf, dan kamu tidak pernah ada kesadaran. Kamu benar kamu marah, kamu salah kamu marah. Mereka terus memendam itu semua sampai sekarang. Detik ini. Hanya ingin membuktikan besarnya kedewasaan mereka, menghadapi orang sepertimu. Tapi perlahan salah satu dari mereka mulai muak dengan kelakuanmu. Dia sering kamu hina dengan candaanmu yang menurut dia sudah keterlaluan. Setiap kamu merendahkannya dia hanya tertawa.... tapi sebenarnya ada sedikit doa yang dia ucapkan. Dan mungkin sekarang dia sudah tidak peduli dengan apa yang kamu lakukan terhadapnya. Dan bisa saja dia sudah tidak peduli dengan pandanganmu terhadap dirinya, bahkan tidak peduli lagi denganmu. Bisa saja. Yang dia tau sahabat itu tidak akan membenci, menjelekan, memanfaatkan, mendustai, dan merendahkan sahabatnya sendiri. Sahabat pasti tahu apa yang disukai dan dibenci sahabatnya sendiri. Apa kamu masih ingin menyalahkan sahabatmu itu? Memang kamu selalu benar.


-Aku Kecewa-

Monday, November 4, 2013

Apakah kamu teman?

Pernahkah kamu membayangkan bagaimana posisiku sekarang?
Pernahkah kamu sadari apa yang sebenarnya telah kita lakukan?
Pernahkah kamu memikirkan apa yang akan terjadi setelahnya?
Penahkah kamu merasakan apa yang aku rasakan sekarang?

Bukan kamu yang salah.
Bukan aku yang salah.
Dan bukan perasaan kita yang salah.
Tapi waktu yang belum tepat.
Maafkanlah aku, bukan maksudku memberikan harapan kepadamu, aku hanya tidak ingin membuatmu kecewa.

Kita bodoh. Sungguh kita telah melakukan hal yang bodoh.
Aku bodoh. Tidak menyadari adanya perasaan yang istimewa darimu. Dan mungkin aku pernah menyakitimu. Tanpa aku sadari.
Kamu bodoh. Mau menungguku dan mencintaiku. Aku hanyalah manusia yang penuh dengan kekurangan, jauh dari kata sempurna, dan belum berhasil memiliki rasa yang sama. Mungkin aku bisa membuatku kecewa kelak. Tapi mengapa kamu masih bertahan? Apa kamu tidak mengerti?

Hai... kamu.
Terlalu sering aku mengucapkan dusta padamu.
Maafkan aku. Itu aku lakukan hanya untuk membuatmu bahagia.
Tapi.... aku rasa itu bukan cinta. Karena, aku masih mencintainya. Entahlah waktu belum mengizinkan aku untuk melupakannya.
Sungguh aku sangat menyukai perlakuan istimewa yang kau berikan padaku, dan sebaris perubahan yang kau lakukan. Walalupun aku merasa kamu masih belum menjadi dirimu sendiri.
Terimakasih untuk semuanya.....

Dan aku akan berusaha walaupun aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan untuk merasakan 'itu'
Teman atau bukan? :)
Yang jelas kamu berarti buat aku.
 Love you.....