About Me

Wednesday, June 6, 2018

Manusia Bumi


Assalamualaikum…

Udah lama banget aku mau nulis, sering terlintas potongan – potongan cerita dan berniat untuk nulis lagi disini. Sampai akhirnya tertunda begitu lama haha. Fine. Sejak post terakhir tentang KKN awal tahun 2017 lalu, aktivitasku menggila, bukan karena jumlah aktivitas yang banyak namun karena sedikit sulit untuk menyelesaikan setiap ‘aktivitas’ itu dengan cepat. Di post kali ini aku mau menuliskan hal yang sedikit berbeda. Aku ingin bercerita bagaimana aku yang sekarang bisa menilai bahwa aku yang dulu adalah individu yang merugi. Alasan aku bisa menilai bahwa aku merugi karena aku bertemu dengan sangat amat banyak individu sepanjang tahun 2017 – sekarang yang menyadarkan bahwa aku adalah individu yang merugi.

Sedikit mengingat salah satu ucapan temanku “menulislah, simpan tulisan itu, kemudian bacalah pada waktu yang berbeda kelak kamu akan tau perbedaan kamu di setiap zamannya”. Yes. Now I know it. Ketika aku baca lagi semua sejak awal aku nulis sampai saat ini. Dulu setiap ada masalah disekolah aku langsung update di blog ini. Yah, ada beberapa post yang bahkan aku sendiri masih inget untuk siapa dan alasan apa aku nulis itu. Semakin remaja aku mulai update post tentang “Cinta dan Persahabatan” widih… mantab. Tapi yang lucu setiap post, tetep sama karena ada masalah tentang dua hal itu. Sementara semakin aku menua hmm rasanya bingung mau nulis apa, bingung apa ya yang menarik untuk dibaca orang lain dan macem – macem lah, aku terus tumbuh demikian “Apa mau dibaca ya tulisanku sama orang lain” ini yang mambuat aku mandek cukup lama. Sampai akhirnya aku mau coba untuk nulis lagi sekarang, karena yang penting adalah jujur dan tidak menyakiti orang lain, that’s right.

Oke, ada beberapa hal yang menarik yang mau aku ceritakan untuk diriku dimasa mendatang yang akan membaca post ini. Saat ini aku hidup dimasa dengan mudahnya seseorang menghakimi, menghina, mencaci, dan memaki. Parahnya aku juga hidup dimasa dengan mudahnya seseorang selalu merasa bersalah, berkecil hati, sensitive, dan mudah sakit hati. Boomnya adalah aku hidup dimana kepadatan populasi di bumi ini semakin tinggi, jadi kedua jenis manusia itu bertemu.

Wanita. Melelahkan mendengar kalian terus bergosip dan maha benar. Just stop it. Inget yah, ga ada manusia yang sempurna. Setiap hari hujatan kebencian terus aku denger dari wanita. Instagram… Facebook… dan masih banyak social media lain dimana ada kolom komentar, masalah fisik badan, admin suatu akun salah dikit screenshoot cacimaki hmm, ketika ada orang ibadah syiar masih aja ada hujatan. Heran ga sih. Baik di bilang sok, jahat hmm jangan salah yang baik aja bisa jadi jahat, apalagi yang jelas jahat. Girls, pengen deh setiap harinya calon ibu dan para ibu ini bener – bener punya ucapan yang baik dan enak untuk didengar serta dibaca. Oh iya girls, bagi kalian yang sudah tau mana yang baik coba ingatkan dengan cara yang baik pula, perlahan memberi tahunya terutama mengenai keimanan, bahkan seseorang yang memahami agama luar dalam pun ga berhak menghakimi dosa seseorang semua keputusan ada di tangan Allah, jadi situasinya ga tambah buruk.

Pria. Coba tolong dong pimpin wanitanya untuk bisa kejalan yang bener. Kalimat sebelumnya untuk ngingetin lagi kalau setiap pria itu calon pemimpin dilingkup kelompok terkecil di bumi ini. Keluarga. Balik lagi deh, kalian yakin bisa mimpin wanita yang super sensitive itu kalau kalian ga bener – bener serius jalanin hidup.Ga perlu deh aku ungkapin apa aja yang salah, semoga setelah baca satu paragraf ini bisa kesindir (kekuatan cewe, nyindir) dan siap – siap jadi imam. Bebannya… besar, ga berani bilang Cuma mau ngingetin lagi, jadilah pemimpin yang bisa membimbing ke jalan yang benar. Tegas boy!!!

Sebenernya ga ada sedikitpun ungkapan kebencian di setiap paragraf introduction di post ini. Cuma bingung mau ungkapin rasa sedih ini gimana caranya lagi. Aku sadar sekarang aku udah jadi korban dari perkembangan zaman, ga berani beropini, terus merendah, pura – pura tertawa, merasa mendengar tanpa berbicara adalah hal yang seakan mampu membawaku pada zona yang aman. Selain itu aku yakin masih banyak orang diluar sana yang terintimidasi dari kekacauan saat ini. Keluar dari zona ambigu benar – benar sulit, pihak yang tidak bersalah namun merasakan terintimidasi dengan hanya melihat dan mendengar. 😊

To Be Continue…..