Memiliki hubungan yang di awali
dengan perasaan unik. Entah kapan perasaan ini muncul. Rasanya seperti tidak
tahu di mana garis start saat aku mulai berlari. Yang tersisa hanya kenangan
akan masa-masa awal yang ternyata sudah sangat lama dilalui oleh aku dan dia.
Merasa terspesialkan olehnya adalah suatu keberuntungan yang aku miliki. Menjadi
wanita yang selalu dia khawatirkan meskipun kami tidak memiliki hubungan darah,
ya aku orang asing baginya begitupun dirinya untukku. Tapi apa kau tahu saat
ini jika aku tidak bisa melihat dia dalam sehari saja, rasanya pertanda hari tidak
akan berjalan baik karena khawatir, sebenarnya aku seharusnya tidak merasa
kesepian, karena hari-hariku pun telah penuh dengan orang-orang, tetapi memang
tidak bisa merasa penuh seperti jika ada dia di hari-hariku begitupun dengannya
(akunya jika kutanya).
Bersama dengan sakral. Kami memutuskan untuk bersama agar
dapat merasa penuh setiap harinya. Menunggu waktu itu adalah masa-masa pembuktian
bagi aku dan dia. Sebenarnya akupun tidak ingat sejak kapan aku mulai yakin
dengannya, dengan dia yang sebenarnya telah lama ada disekelilingku, dengan bercanda
dan canda dulunya, ternyata dia bisa mencintaiku dengan begitu besarnya.
Perjuangannya mempertahankan hubungan ini dalam jarak dan waktu, begitupun yang
aku rasakan berjuang melawan jarak dan waktu tanpa jeda. Keterbatasan yang
orang lain tidak miliki namun harus kami rasakan berdua. Berhenti tentu ada
perasaan untuk itu tapi dia selalu menahanku untuk memberikan kesempatan
memperbaiki apa yang salah selama ini. Hal sederhana semua karena waktu, jarak,
dan keterbatasan kami.
Perasaan saling mengadu yang berusaha kami munculkan ketika
bertemu, berharap aku tahu akan harinya begitu pula aku, berharap tidak ada
satupun hal yang terlewat untuk dia ketahui. Meskipun baru aku ketahui belakangan
bahwa dia tidak menceritakan beberapa hal yang bisa membuatku dalam kebimbangan
dan mulai mengeluarkan amarah dan tangis. Posisi ketika hal ini terjadi mungkin
memang aku belum memiliki hak penuh atas dirinya, lantas kenapa aku merasa rapuh
ketika ada hal yang menarik perhatiannya dan bukan aku. Cemburu. Begitu
orang-orang menyebutkannya. Meski kadang hal-hal aneh terjadi begitu saja tanpa
bisa dibayangkan, bahkan kadang aku yang ingin menyakiti diriku sendiri dengan
berharap diriku menerimanya sebagai canda, tapi nyatanya tidak bisa. Berharap
semua berawal dari aku tapi masa lalu memang tidak dapat dihapuskan begitu saja,
masa lalu akan tetap hadir meski dalam bentuk kenangan. Hanya satu hal cara
menghadapi semua itu dengan kedewasaan menerima dan fokus untuk menjadi lebih bahagia
dari hari ke hari. Tidak ada yang abadi begitupun kisah aku dan dia.