Hallo nama aku Murni….
Jadi intinya saat ini aku
sedang bingung karena suatu hal. Hal yang seharusnya aku pertimbangkan sejak
dahulu. Apa itu? Sepertinya hal ini memang menjadi fokus setiap orang ketika
menginjak usia ¼ abad. Menikah. Kalian tahu apa yang berat dan sedang aku pikirkan?
Karena kami seumuran, begitu tua untukku, namun masih terlalu muda untuknya,
dan pernikahan ini menjadi pernikahan dua keluarga yang secara ekonomi ringkih.
Kedua orang tua yang tidak terlalu peka terhadap dunia luar, serta trauma akan
pengalaman anak cucu keponakan sepupu yang tidak berbakti ke orang tua, menjadi
PR tersendiri untuk kami meyakinkan mereka bahwa kami akan terus menjaga mereka
sampai kapanpun. Sementara kami sudah semakin sulit menahan nafsu dan kami harus
tetap melangsungkan pernikahan, lantas bagaimana cara kami melewatinya?
Tentu… sangat banyak rintangan
yang kami hadapi, salah satu contohnya hari ini, aku kehilangan separuh
kepercayaanku padanya dan bukan serta merta karena satu hal yang terjadi tapi
beberapa hal yang terjadi. Tabungan kami berhenti di November 2019, untuk hal
ini aku harus mengerti, memahami setiap kondisi yang terjadi. Kemudian banyak
hal yang tak disangka terjadi, ia selalu menutupi hal – hal yang terkait dengan
orang ini. Orang ini adalah wanita yang pernah disukainya 10 tahun lalu dan ia tak
pernah mengungkapkan perasaannya, selain itu ku dengar dari seorang teman bahwa
ia memiliki candaan “Aku akan menjadikannya wanitaku, nanti saja ku beritahu
tentang perasaanku” dan mereka beberapa kali bertemu ketika kami sudah
membangun komitmen, tanpa sepengetahuanku. Karena kami LDR untuk kuliah ia di
Lampung aku di Surabaya dan semesta mempertemukan mereka di Lampung.
Wanita itu memberikan
dia sehelai pakaian dan meminta bertemu di Lampung dengan alasan pamit karena akan
melakukan operasi, dengan santainya ia pinjam motor teman lalu bertemu di
terminal (entah detailnya apa yang mereka lakukan), aku tak diberitahu mengenai
pertemuan itu, tapi Allah menginginkan aku mengetahuinya melalui sebuah permainan
kejujuran. Semenjak saat itu aku selalu meminta ia untuk jujur untuk apapun
yang ia lakukan. Ku beri kesempatan “sebaiknya kamu bilang apa yang kamu
sembunyikan” nyatanya itu hanya angin lalu untuknya. Baiklah ternyata baru
kutahu 29 Desember 2019 kemarin mereka pernah bertemu kembali di Lampung dan
aku tak mengetahui hal itu, kali ini wanita itu meminta bantuan untuk proses
pengobatan Ibu-nya. Ia sama sekali tidak pernah bercerita mengenai hal ini
kepadaku, mengapa? Aku hanya bisa tersenyum dan entah bagaimana meskipun ia
meminta aku mempercayai ceritanya tapi sulit jika aku membayangkan situasinya
saat itu.
Pada akhirnya hari ini 29 Desember 2019, benar saja ketika tanggal telah ditetapkan, wanita
itu mengakui bahwa ia memiliki perasaan yang sama, dan dengan lantang wanita
itu mengatakan cemburu dengan rencana pernikahanku dengan dia. Aku terdiam
melihatnya, ku lihat raut wajah dia, entah mengapa rasanya semakin tidak
percaya. Hal ini harus aku maklumi kembali bukan? Seharian setelah ku tau semua
itu, ku pasang wajah ceria seakan tidak peduli. Pada nyatanya dia memang pernah
menyukai wanita itu dan menjaganya mungkin lebih dari menjagaku, mungkin rasa
cintanya bisa lebih besar dibanding cintanya kepadaku dulu, lantas apa yang
aku lakukan disini? Bukankah seharusnya aku permisi?
To Be Continued…