About Me

Tuesday, March 22, 2016

Kekecewaan Klasik

Dirin dan Poo...

Dirin ga milih untuk punya perasaan ini, Dirin mungkin sama seperti kebanyakan wanita yang selalu ingin diberi kabar dan perhatian. Hal standar yang seharusnya bisa terpenuhi dengan alasan kita LDR, dan kalau keduanya mau serius menjaga hubungan yang ‘istimewa’.

Batin Dirin seakan berkecambuk dengan berbagai macam perasaan dan rasa bersalah. Bersalah karena alasan – alasan klasik. Menghabiskan waktu bukan untuk belajar melainkan memikirkan Poo, menghalalkan berbagai cara untuk bisa menghubunginya, dan inti dari semua perasaan bersalah ini karena Dirin bimbang.
Senyatanya Dirin merasa jika hubungan ia dan Poo harus segera diakhiri, karena dampak yang terjadi seakan menjadi awan tebal yang menyelimuti hari – harinya. Mudah alasannya, Dirin dan Poo mungkin memang harus berpisah, tapi kenapa mereka masih bersama? Sadar akan kesalahan Dirin, saat ia menetapkan suatu keputusan itu hanya luluh dengan sedikit gurauan, menjadi murahankah? Bertengkar hebat, kecewa berat, tapi justru Dirin yang terus berusaha mengubungi, walaupun jelas bukan Dirin yang melakukan hal ‘biadab’ itu. Murahan. Rendahan. Hanya itu yang ada dibayangan Dirin mengenai dirinya, ketika berusaha menghubungi pria yang mungkin hanya mengaggap rasa sakit hatinya bisa sembuh dengan rayuan sampah.
Pahit kenyataan yang Dirin rasakan mungkin tidak terungkap jelas, karena ia selalu mengulur dengan mudahnya konsekuensi yang ia buat sendiri. Seandainya mereka benar – benar berpisah dan tanpa ada alibi lain? Akankah mereka sama – sama bahagia? Belum tentu dan bisa jadi. Perlukah itu dilakukan dengan serius dan tanpa ada niatan untuk kembali keduanya?

Satu – satunya jalan harus ada yang memecah dan bersama orang lain, dengan mencintai orang lain seharusnya perasaan itu mampu hilang. Kecewa yang sesungguhnya tidak perlu dirasakan sebelah pihak, saat bisa bersama bercengkrama kenapa hanya tengkar dan memuji kehidupan masing – masing. Bukan sejoli yang seperti itu. Membangun sebuah hubungan bukan untuk semacam batu loncatan untuk menggapai impian. Kesampingkan hal itu dan fokuslah pada keduanya tanpa mencampur aduk. Dirin bodoh telah jatuh dilubang ini, Dirin akan mencoba untuk membangun kekuatan hati melepas Poo. Tanpa jika, tapi, dan kecuali.