Assalamualaikum…
Udah lama banget aku mau
nulis, sering terlintas potongan – potongan cerita dan berniat untuk nulis lagi
disini. Sampai akhirnya tertunda begitu lama haha. Fine. Sejak post terakhir
tentang KKN awal tahun 2017 lalu, aktivitasku menggila, bukan karena jumlah
aktivitas yang banyak namun karena sedikit sulit untuk menyelesaikan setiap ‘aktivitas’
itu dengan cepat. Di post kali ini aku mau menuliskan hal yang sedikit berbeda.
Aku ingin bercerita bagaimana aku yang sekarang bisa menilai bahwa aku yang
dulu adalah individu yang merugi. Alasan aku bisa menilai bahwa aku merugi
karena aku bertemu dengan sangat amat banyak individu sepanjang tahun 2017 – sekarang
yang menyadarkan bahwa aku adalah individu yang merugi.
Sedikit mengingat salah satu
ucapan temanku “menulislah, simpan tulisan itu, kemudian bacalah pada waktu
yang berbeda kelak kamu akan tau perbedaan kamu di setiap zamannya”. Yes. Now I
know it. Ketika aku baca lagi semua sejak awal aku nulis sampai saat ini. Dulu
setiap ada masalah disekolah aku langsung update di blog ini. Yah, ada beberapa
post yang bahkan aku sendiri masih inget untuk siapa dan alasan apa aku nulis
itu. Semakin remaja aku mulai update post tentang “Cinta dan Persahabatan”
widih… mantab. Tapi yang lucu setiap post, tetep sama karena ada masalah
tentang dua hal itu. Sementara semakin aku menua hmm rasanya bingung mau nulis
apa, bingung apa ya yang menarik untuk dibaca orang lain dan macem – macem lah,
aku terus tumbuh demikian “Apa mau dibaca ya tulisanku sama orang lain” ini
yang mambuat aku mandek cukup lama. Sampai akhirnya aku mau coba untuk nulis
lagi sekarang, karena yang penting adalah jujur dan tidak menyakiti orang lain,
that’s right.
Oke, ada beberapa hal yang
menarik yang mau aku ceritakan untuk diriku dimasa mendatang yang akan membaca
post ini. Saat ini aku hidup dimasa dengan mudahnya seseorang menghakimi, menghina,
mencaci, dan memaki. Parahnya aku juga hidup dimasa dengan mudahnya seseorang
selalu merasa bersalah, berkecil hati, sensitive, dan mudah sakit hati. Boomnya
adalah aku hidup dimana kepadatan populasi di bumi ini semakin tinggi, jadi kedua
jenis manusia itu bertemu.
Wanita. Melelahkan mendengar
kalian terus bergosip dan maha benar. Just stop it. Inget yah, ga ada manusia
yang sempurna. Setiap hari hujatan kebencian terus aku denger dari wanita. Instagram…
Facebook… dan masih banyak social media lain dimana ada kolom komentar, masalah
fisik badan, admin suatu akun salah dikit screenshoot cacimaki hmm, ketika ada
orang ibadah syiar masih aja ada hujatan. Heran ga sih. Baik di bilang sok, jahat
hmm jangan salah yang baik aja bisa jadi jahat, apalagi yang jelas jahat.
Girls, pengen deh setiap harinya calon ibu dan para ibu ini bener – bener punya
ucapan yang baik dan enak untuk didengar serta dibaca. Oh iya girls, bagi
kalian yang sudah tau mana yang baik coba ingatkan dengan cara yang baik pula,
perlahan memberi tahunya terutama mengenai keimanan, bahkan seseorang yang memahami
agama luar dalam pun ga berhak menghakimi dosa seseorang semua keputusan ada di
tangan Allah, jadi situasinya ga tambah buruk.
Pria. Coba tolong dong pimpin
wanitanya untuk bisa kejalan yang bener. Kalimat sebelumnya untuk ngingetin
lagi kalau setiap pria itu calon pemimpin dilingkup kelompok terkecil di bumi
ini. Keluarga. Balik lagi deh, kalian yakin bisa mimpin wanita yang super sensitive
itu kalau kalian ga bener – bener serius jalanin hidup.Ga perlu deh aku
ungkapin apa aja yang salah, semoga setelah baca satu paragraf ini bisa
kesindir (kekuatan cewe, nyindir) dan siap – siap jadi imam. Bebannya… besar,
ga berani bilang Cuma mau ngingetin lagi, jadilah pemimpin yang bisa membimbing
ke jalan yang benar. Tegas boy!!!
Sebenernya ga ada sedikitpun
ungkapan kebencian di setiap paragraf introduction di post ini. Cuma bingung
mau ungkapin rasa sedih ini gimana caranya lagi. Aku sadar sekarang aku udah
jadi korban dari perkembangan zaman, ga berani beropini, terus merendah, pura –
pura tertawa, merasa mendengar tanpa berbicara adalah hal yang seakan mampu
membawaku pada zona yang aman. Selain itu aku yakin masih banyak orang diluar
sana yang terintimidasi dari kekacauan saat ini. Keluar dari zona ambigu benar –
benar sulit, pihak yang tidak bersalah namun merasakan terintimidasi dengan
hanya melihat dan mendengar. 😊
To Be Continue…..